makalah karet

19.10 |

Cara membuat karet:
Awalnya karet diambil dari pohot karet pilihan .yang diambil dari pohon karet tersebut hanyalah getahnya (lateks)nya saja . setelah itu latek tersebut dibawa ke pabrik. Di pabrik, lateks tersebut dicatat volumenya kemudian dituangakan di dalam bak-bak yang sudah disediakan setelah itu dilakukan penyaringan untuk mengurangi busa ataupun kotoran –kotoran yang lain. Saringan yang digunakan memiliki ukuran yang bermacam macam 40,50 dan 60 mess.setelah air dan lateks tercampur rata maka ditambah asam smoot untuk membekukan lateks setelah itu diaduk 8 kali kemudian disaring kembali setelah dibuang busa-busanya segera pasang tungsten scoot (batas di bak )dengan cepat setelah itu tunggu selama 15 menit kemudian karet akan menggumpal. Karet yang sudah menggumpal disebut dengan koagulum. Setelah itu siram koagulum dengan air hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi oksidasi setelah itu cabutin tungsten scoot dan koagulum tersebut letakkan di talang tengah untuk dimasukkan ke dalam mesin penggilingan . setelah melalui proses penggilingan sebanyak 5 kali koagulum berubah menjadi lembaran lateks setelah itu masuk ke dalam bak pembilasan yang kemudian ditiriskan . setelah lumayan kering lembaran lembaran lateks tersebut dibawa ke ruang pengasapan dengan menggunakan mesin khusus. Lembaran lateks atau seet tersebut memasuki ruang pengasapan guna ntuk mengawetkan seet dan mengubah warnanya. Lembaran lateks disimpan di ruang pengasapan selama 6 hari dengan perlakuan yang berbeda setiap harinya. Hari pertama lembaran lateks dimasukkan ruang pengasapan dengan suhu 40-45 derajat celcius dan kayu yang digunakan adalah kayu yang basah, dimana pengasapan tersebut dilakukan selama 10 sampai 12 jam. Setelah itu memasuki hari kedua lembaran lateks tersebut dipanaskan pada suhu 45-50 derajat celcius selama 24 jam dan kayu yang digunakan pada hari kedua ini merupakan kayu yang agak basah. Pada hari ketiga lembaran lateks mengalami proses pengasapan dengan suhu 50-55 derajat celcius yang dilakukan selama 24 jam dan kayu yang digunakan bersifat agak kering. Selanjutnya pada hari keempat dan kelima lembaran lateks tersebut diberi perlakuan suhu 500-550celcius pada hari keempat dan 550-600 celcius pada hari kelima. Keduanya dilakukan selama 24 jam dan pengasapannya menggunakan kayu yang sudah kering .pada hari keempat dan kelima ini lembaran lateks sudah mengalami perubahan warna dan baunya mulai menghilang. Setelah melewati proses pengasapan lembaran lateks dimasukkan ke dalam bagian sortasi. Pada bagian sortasi lembaran karet tersebut dipilih dan pisahkan berdasarkan mutunya. Hal tersebut dilakukan dengan cara lembaran sheet ditaruh di atas meja kaca kemudian debu atau kotoran yang berada di tengah dibersihkan dengan menggunakan formalin yang digosok-gosokkan ke lembaran lateks tersebut. Dan diatas meja tersebut juga diamati ada tidaknya gelembung udara pada lembaran lateks. Apbila tidak ada gelembung lembaran tersebut masuk kedalam mutu paling baik yaitu RRS I dan jika ada gelembung kecil-kecil yang tidak menyebar maka masuk ke dalam karet jenis RRS 2, sedangkan untuk lembaran sheet yang memiliki banyak gelombang masuk kedalam karet jenis RRS 3 dan untuk potongan-potongan sheet yang mentah disebut dengan cutting.

0 komentar:

Posting Komentar