Cara
membuat karet:
Awalnya
karet diambil dari pohot karet pilihan .yang diambil dari pohon
karet tersebut hanyalah getahnya (lateks)nya saja . setelah itu latek
tersebut dibawa ke pabrik. Di pabrik, lateks tersebut dicatat
volumenya kemudian dituangakan di dalam bak-bak yang sudah disediakan
setelah itu dilakukan penyaringan untuk mengurangi busa ataupun
kotoran –kotoran yang lain. Saringan yang digunakan memiliki ukuran
yang bermacam macam 40,50 dan 60 mess.setelah air dan lateks
tercampur rata maka ditambah asam smoot untuk membekukan lateks
setelah itu diaduk 8 kali kemudian disaring kembali setelah dibuang
busa-busanya segera pasang tungsten scoot (batas di bak )dengan cepat
setelah itu tunggu selama 15 menit kemudian karet akan menggumpal.
Karet yang sudah menggumpal disebut dengan koagulum. Setelah itu
siram koagulum dengan air hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi
oksidasi setelah itu cabutin tungsten scoot dan koagulum tersebut
letakkan di talang tengah untuk dimasukkan ke dalam mesin
penggilingan . setelah melalui proses penggilingan sebanyak 5 kali
koagulum berubah menjadi lembaran lateks setelah itu masuk ke dalam
bak pembilasan yang kemudian ditiriskan . setelah lumayan kering
lembaran lembaran lateks tersebut dibawa ke ruang pengasapan dengan
menggunakan mesin khusus. Lembaran lateks atau seet tersebut memasuki
ruang pengasapan guna ntuk mengawetkan seet dan mengubah warnanya.
Lembaran lateks disimpan di ruang pengasapan selama 6 hari dengan
perlakuan yang berbeda setiap harinya. Hari pertama lembaran lateks
dimasukkan ruang pengasapan dengan suhu 40-45 derajat celcius dan
kayu yang digunakan adalah kayu yang basah, dimana pengasapan
tersebut dilakukan selama 10 sampai 12 jam. Setelah itu memasuki hari
kedua lembaran lateks tersebut dipanaskan pada suhu 45-50 derajat
celcius selama 24 jam dan kayu yang digunakan pada hari kedua ini
merupakan kayu yang agak basah. Pada hari ketiga lembaran lateks
mengalami proses pengasapan dengan suhu 50-55 derajat celcius yang
dilakukan selama 24 jam dan kayu yang digunakan bersifat agak kering.
Selanjutnya pada hari keempat dan kelima lembaran lateks tersebut
diberi perlakuan suhu 500-550celcius
pada hari keempat dan 550-600
celcius pada hari kelima. Keduanya dilakukan selama 24 jam dan
pengasapannya menggunakan kayu yang sudah kering .pada hari keempat
dan kelima ini lembaran lateks sudah mengalami perubahan warna dan
baunya mulai menghilang. Setelah melewati proses pengasapan lembaran
lateks dimasukkan ke dalam bagian sortasi. Pada bagian sortasi
lembaran karet tersebut dipilih dan pisahkan berdasarkan mutunya.
Hal tersebut dilakukan dengan cara lembaran sheet ditaruh di atas
meja kaca kemudian debu atau kotoran yang berada di tengah
dibersihkan dengan menggunakan formalin yang digosok-gosokkan ke
lembaran lateks tersebut. Dan diatas meja tersebut juga diamati ada
tidaknya gelembung udara pada lembaran lateks. Apbila tidak ada
gelembung lembaran tersebut masuk kedalam mutu paling baik yaitu RRS
I dan jika ada gelembung kecil-kecil yang tidak menyebar maka masuk
ke dalam karet jenis RRS 2, sedangkan untuk lembaran sheet yang
memiliki banyak gelombang masuk kedalam karet jenis RRS 3 dan untuk
potongan-potongan sheet yang mentah disebut dengan cutting.
0 komentar:
Posting Komentar